LUWU TIMUR - Pembangunan gedung lapangan futsal di Dusun Madani Desa Tarengge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur Sulsel hingga rampung dibangun dilaporkan telah menghabiskan anggaran Dana Desa cukup fantastis.
Gedung futsal ini dibangun selama 2 tahun dilaporkan telah menghabiskan anggaran Dana Desa sebesar Rp. 955.330.000, - atau hampir 1 Milyar.
Informasi yang dihimpun awa media, pembangunan gedung futsal mulai dikerjakan pada tahun 2018 dengan biaya sebesar Rp. 420.884.000, - yang bersumber dari Dana Desa.
Namun pada tahun 2019 pembangunan gedung futsal kembali dilanjutkan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 534.446.000, -
Baca juga:
7 Desa di Luwu Timur Ikut ADWI 2021
|
Hingga rampung dibangun, gedung futsal ini dilaporkan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp. 955.330.000, - atau hampir 1 Milyar yang keseluruhan anggarannya bersumber dari Dana Desa.
menanggapi banyaknya jumlah anggaran yang dihabiskan, masyarakat setempat mancurigai telah terjadi mark up anggaran hingga ditengarai telah terjadi Kerugian Negara yang diduga melibatkan Kades Tarengge.
Kongkalikong anggaran gedung ini menurut warga, kuat dugaan ada keterlibatan Kades Tarengge hingga membuat isu tersebut merebak menjadi buah bibir masyarakat Desa.
Terkait adanya dugaan penyelewengan dana desa selama tahun 2018-2019 di proyek pembangunan lapangan futsal tersebut dijelaskan SR (42).
"Selama dua tahun anggaran, sudah kami curiga ada penggelembungan, dan kami berharap aparat penegak hukum segera menelusuri itu, " tuturnya Selasa (07/09/21) sembari minta jati dirinya tak dipublis.
Keterangan SR, turut diaminkan MN (41) warga Desa Tarengge ini juga curiga dengan besarnya anggaran Dana Desa dihabiskan bangunan futsal itu.
"Bukan cuma saya pak, banyak warga juga heran anggaran hampir 1 M dihabiskan disitu, dibandingkan bangunan kantor Desa saat dibangun hanya 5 ratus juta, " kata MN Kamis (09/09/21).
"Saya juga pernah tanya mantan kades Patawari, dia juga tidak yakin anggaran sebesar itu, dia bilang anggarannya tidak wajar, " imbuh MN.
Keprihatinan mantan kades Tarengge Patawari seperti yang ditirukan MN bahwa jika dibandingkan anggaran bangunan Kantor Desa dimana saat itu Patawari menjabat Kades Tarengge, Kantor Desa hanya menghabiskan anggaran sebesar 5 ratus juta. Sedang ukuran bangunan tak beda jauh.
"Soal anggaran bangunan, Patawari tau persis pak, makanya dia heran, dia juga merasa ada tidak wajar, " pungkas MN.
Ketua Tim Pengelola Keuangan (TPKD) Desa Tarengge Desa, H. Bakri saat dikonfirmasi via akun WhatsApp pribadinya Kamis (09/09/21) memilih bungkam tak sepatah katupun dijawabnya.
Kepala Desa Tarengge, Anwar saat dihubungi via akun WhatsApp miliknya, mengelak adanya tudingan sekelompok warga di desanya.
"Tabe pak boleh-boleh saja masyarakat berasumsi demikian. tapi pembangunan gedung tersebut sudah diperiksa inspektorat, dan Alhamdulillah tidak adaji temuannya, " kilah Anwar Kamis (09/09/21).
Namun sikap bungkamnya Ketua TPKD Desa Tarengge ini semakin membuat kecurigaan warga, dan isu ini sudah menjadi pertanyaan bagi khalayak, menurut warga dibutuhkan adanya transparansi, terkait penggunaan anggaran yang telah habis digunakan sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik serta akuntabilitas pertanggungjawaban, selain itu juga menyangkut Anggaran Negara (APBN) yang bersumber dari pajak masyarakat.(SH)